JAKARTA, iNews.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menilai wajar jika ada yang mengklaim pemenang Pilpres 2019. Namun, aneh jika ada calon yang mendeklarasikan sepihak sebagai presiden.
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Masinton Pasaribu meminta pasangan capres cawapres tidak bereaksi berlebihan menyikapi hasil hitung cepat (quick count) jika tidak sesuai harapan. Semua pihak diminta sabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Langsung mendeklarasikan kami lah yang menjadi pilihan rakyat dan menjadi presiden. Nah ini kan menjadi lucu-lucuan gitu," ujar Masinton dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk, Pemilu Serentak yang Menghentak di d'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).
Menurutnya, quick count merupakan metode ilmiah di mana hasilnya mendekati real count yang dilakukan oleh KPU. Quick count hanya sebagai alat bantu dalam pesta demokrasi ini.
"Ini (quick count) hanya sebagai alat bantu supaya tidak ada tafsir berbeda-beda. Kan penghitungan itu basisnya C1," ucapnya.
Dalam hasil quick count oleh sejumlah lembaga survei memenangkan pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim hasil real count internalnya unggul 62 persen.
Bahkan, Prabowo mendeklarasikan bersama Sandiaga Uno sebagai pemenang untuk presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. "Pada hari ini saya Prabowo Subianto bahwa saya dan Saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," kata Prabowo.