"Jelas pernyataan Prabowo itu ialah upaya mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu 2019 yang sangat bertolak belakang dengan fakta bahwa Pilpres dan Pileg berlangsung jujur, adil, transparan, aman, dan demokratis, sehingga mendapat pujian dari banyak pemimpin dunia," tuturnya.
Karding mengaku heran, Prabowo yang awalnya mendeklarasikan diri menang dalam Pilpres dengan perolehan suara 62 persen kini banting setir dengan menuding pemilu penuh kecurangan. "Ini bagaimana, katanya menang, tapi kok menuduh pemilu curang. Jangan-jangan karena tidak bisa membuktikan kemenangan, kini beralih ke narasi curang. Ya kalau punya bukti pemilu curang bawa ke Bawaslu, jangan berkeluh kesah kepada asing," ujarnya.
Karding menambahkan, Jokowi-Ma’ruf serta TKN mulai melangkah maju usai Pemilu 2019 dengan memperkuat demokrasi. "Kepercayaan publik kepada institusi-institusi demokrasi harus kita perkuat dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu dan lembaga perwakilan," katanya.