“Selain itu narasi, orasi atau narasumber yang hadir di situ kami mencatat ada beberapa bagian yang dari tim kampanye BPN paslon 02 dan narasinya itu dugaan kami mendiskreditkan paslon 01,” ucapnya.
Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas AL Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menuturkan, acara Malam Munajat 212 bagian dari gerakan 212 sebelumnya. Salah satunya, acara gerakan alumni 212.
“Berdoa untuk pemilu damai dan aman sah-sah saja. Namun jika munajat 212 ditumpangi para politisi untuk mendukung capres, maka munajat 212 akan kekurangan makna," tuturnya.
Dia menambahkan, acara tersebut seharusnya mengundang perwakilan dari kedua kubu pasangan capres cawapres. "Agama harus menjadi perekat dalam memperkuat persaudaraan, persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa," katanya.