Yudo mengatakan, ragam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang belum melaksanakan penembakan serta senjata-senjata strategis yang dimiliki akan diikutsertakan dalam latihan. Untuk kapal selam, sambung dia, rencananya turut dilibatkan, namun hal itu masih dalam kajian lanjutan.
"Tentunya akan kita coba KRI-KRI yang belum melaksanakan penembakan dan senjata-senjata strategis kita coba. Termasuk juga kapal selam, ya nanti kita liat kesiapannya. Kalau bulan Juni sudah siap akan kita libatkan untuk mengikuti latihan," tuturnya.
Yudo belum merinci jumlah pasti prajurit yang akan ikut dalam latihan tersebut. Kendati demikian, satu Batalion Tim Pendarat (BTP) dan 100 unit kendaraan tempur (Ranpur) dari pasukan Korps Baret Ungu atau Marinir akan ambil bagian.
"Di daerah Latihan Dabo Singkep (Riau). Ini masih kita update dulu kesiapannya, kesiapsiagaannya kapal kapal semuanya. Termasuk prajurit Marinir yang 1 BTP, 1.745 prajurit yang akan kita kerahkan dengan 100 Ranpur Marinir," ujarnya.