Heri menjelaskan, bisa saja pelaku sudah mempelajari karakteristik arus Selat Sunda. Setelah menganalisis data pasang surut air laut, pelaku yang akan mengambil kokain tersebut menemukannya dengan alat bantu sinyal.
"Nantinya diperkirakan posisi barang tersebut bisa diketahui. Atau ya dengan menggunakan alat bantu sinyal posisi. Ada barang yang oleh mereka dipasang di benda terapung tersebut sehingga posisinya bisa terdeteksi oleh kapal yang mengambil," ujar Heri.
Dia memastikan TNI AL bekerja sama dengan BNN dan Polri untuk terus mendalami temuan ini. Tim gabungan akan meningkatkan kewaspadaan dengan cara melaksanakan patroli rutin di tempat-tempat yang dicurigai.
"Dalam rangka meningkatkan adanya pelanggaran baik pelanggaran kedaulatan maupun pelanggaran hukum di laut sesuai dengan kewenangan TNI AL dan sesuai perkembangan perintah atau putusan dari pemerintah atau arahan Presiden," kata Heri.