JAKARTA, iNews.id - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan pihaknya belum berhasil membebaskan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Dia menegaskan upaya pembebasan terus dilakukan dengan mengedepankan cara-cara persuasif.
Yudo mengatakan faktor utama TNI belum bisa membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu karena kehati-hatian. Termasuk, bagaimana dampak terhadap masyarakat sipil.
"Belum ada perkembangannya (penyelamatan pilot Susi Air)," kata Laksamana Yudo usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Yudo menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih mengedepankan cara-cara persuasif dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat. Salah satunya dengan negosiasi yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan KKB.
"Tetap kami dahulukan dengan persuasif, dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat. Kita tetap persuasif mengandalkan Bupati Nduga untuk menyelesaikan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat," ujarnya.
Yudo mengatakan, dirinya tidak ingin menyerang KKB dengan frontal apalagi menggunakan cara-cara militer yang dapat membahayakan warga sipil.
"Kita gak mau menyerang frontal nanti korbannya masyarakat. Kasihan masyarakat kalau TNI maupun Polri menyerbu dengan cara-cara militer," katanya.
Diketahui, Yudo pun sempat menjelaskan jika para pelaku penyanderaan terus berpindah-pindah bersama dengan Kapten Philips. Hal tersebut juga menjadi kendala dalam proses penyelamatan.