Menurut dia, selama ini pengadaan alutsista membeli persenjataan bekas dari negara lain misalnya 12 jet tempur dari Qatar senilai Rp11 triliun. Hal ini menandakan lemahnya perencanaan jangka panjang Kementerian Pertahanan.
“Justru di tangan Pak Ganjar Pranowo, nantinya kita akan mengedepankan upaya modernisasi alutsista dengan prinsip adopsi alih teknologi modern. Selain itu, akan distimulus produksi alutsista dalam negeri, serta mendorong pembentukan Angkatan Siber TNI untuk memperkuat pertahanan negara. Hal ini merupakan perwujudan komitmen serta langkah visioner Pak Ganjar di bidang pertahanan dan keamanan nasional," katanya.
Di tengah kompleksitas global yang semakin tidak menentu, lanjut dia Indonesia membutuhkan pemimpin yang memahami perubahan dan tantangan global seperti fenomena pergeseran struktur geopolitik, geoekonomi, globalisasi, perubahan iklim, ketidakadilan sistem internasional, dan pertarungan hegemoni negara maju.
Achyar juga mencoba mereview track record Ganjar dalam pusaran isu hubungan internasional dan geopolitik. Ganjar komitmen mendukung kemerdekaan Palestina.
“Masih ingat momentum Ganjar Pranowo menolak kehadiran Timnas Sepak Bola Israel pada perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia bulan Maret 2023 lalu? Dari ketiga calon Presiden yang ada, Ganjar Pranowo adalah satu-satunya kandidat yang bersikap paling tegas berkomitmen dalam aksi solidaritas mendukung kemerdekaan Palestina," katanya.