Lebih lanjut, Ferry yang juga merupakan Wakil Direktur Eksekutif Bidang Saksi dan Pengamanan Hasil Pemilu TPN Ganjar-Mahfud ini, menegaskan seruan moral dari sivitas akademika juga untuk menjaga agar proses demokrasi di Indonesia berjalan aman dan damai serta jurdil.
"Untuk itu masifikasi kampus turun untuk menjaga demokrasi menjadi penting untuk diperhatikan dan didengar secara serius. Negara ini jangan sampai jatuh kesekian kalinya karena praktik inkonstitusional," tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah guru besar dan akademisi dari sivitas akademika di Indonesia melayangkan desakan dan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gerakan itu diawali dari kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, kemudian dilanjutkan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, merembet sampai di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Indonesia (UI) Universitas Padjajaran Bandung (Unpad) dan lain-lain.
Ada juga Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia yang turut menyuarakan keresahannya terhadap kondisi demokrasi saat ini.