Walaupun sudah mulai langka, beberapa orang Betawi asli masih menjaga adat tersebut. Namun, beberapa orang memilih untuk hanya mengirimkan makanan melalui kurir tanpa mendatangi rumah orang yang dituakan.
Dilansir dari situs Dinas Kebudayaan Jakarta, makanan yang dikirimkan bisa berupa bahan mentah, seperti gula, susu, kopi, sirup, beras, daging kerbau, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat pula makanan khas Betawi, seperti sayur gabus pucung, semur, dan lain-lain.
Pada perkembangannya, menurut situs Seni Budaya Betawi, Nyorog tak hanya dilakukan menjelang Ramadan, tetapi juga menjelang Idul Fitri. Selain itu, pihak calon mempelai laki-laki juga biasanya menghantarkan atau Nyorog makanan ke keluarga calon mempelai perempuan sebelum pelaksanaan lamaran.