Kemenpar juga menginstruksikan pelaku industri dan pengelola destinasi wisata ekstrem untuk:
- Melakukan pengawasan dan audit menyeluruh terhadap operator serta pemandu, guna memastikan mereka memiliki sertifikasi sesuai ketentuan.
- Mengadakan pelatihan ulang bagi pemandu dan porter terkait teknik keselamatan, evakuasi darurat, dan komunikasi krisis.
- Terus memperkuat kerja sama lintas Kementerian/Lembaga, seperti Kementerian Kehutanan, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Balai TN, dan Dinas Pariwisata Daerah, demi efektivitas penerapan SOP di lapangan.
- Mengedukasi wisatawan, terutama turis asing, tentang pentingnya menggunakan operator resmi, perlengkapan keselamatan, dan memahami risiko sebelum melakukan aktivitas ekstrem.
Selain itu, Kemenpar mengajak masyarakat dan wisatawan yang tengah menikmati liburan sekolah untuk:
- Memastikan memilih operator resmi dan pemandu bersertifikat sebelum melakukan aktivitas ekstrem.
- Mematuhi seluruh protokol keselamatan dan tidak melakukan kegiatan di luar jalur resmi.
- Melaporkan setiap pelanggaran SOP melalui WhatsApp di nomor 0811‑895‑6767.
Kemenpar menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah tanggung jawab bersama. Kejadian ini menjadi momen penting untuk menegakkan SOP wisata ekstrem secara nyata dan menyeluruh, sehingga tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang.