JAKARTA, iNews.id - Kerusuhan yang melanda beberapa wilayah Jakarta pada 21-22 Mei kemarin membuat beberapa fasilitas publik sempat tidak berfungsi untuk sementara waktu. Salah satunya adalah transportasi umum bus Transjakarta.
Walaupun bersifat sementara, ternyata kerugian yang didapat tidak sedikit. Direktur Utama TransJakarta Agung Wicaksana mengungkapkan, pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp8 miliar.
Penurunan penumpang dan kerusakan fasilitas pada halte jadi salah satu kerugian terbesar. "Sekitar Rp8 miliar adalah hilangnya potensi pendapatan akibat turunnya jumlah pelanggan dengan adanya kemarin kejadian sedikit ribut-ribut di tengah kota itu berpengaruh ke kita," katanya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2019).
Agung mengatakan, jumlah penumpang TransJakarta selama empat hari mulai dari 21 hingga 24 Mei 2019 mengalami penurunan drastis. Setiap harinya, jumlah penumpang TransJakarta sekitar 800 ribu orang. Namun pada hari pertama aksi 21 Mei, jumlahnya menurun menjadi 720 ribu orang.
Setelah itu semakin merosot pada hari berikutnya 22 Mei menjadi 524.554 orang. Sedangkan 23 Mei mulai naik menjadi 618.062 orang dan naik lagi menjadi 681.554 orang pada 24 Mei.