“Kalau pandemi semakin turun, mahasiswa semua boleh masuk kampus, tetapi mereka boleh memilih kelas fisik atau sebagian memilih kuliah di luar kelas. Kita akan buat ruangan-ruangan yang memungkinkan mahasiswa online dari kampus,” imbuh dia.
Rina menjelaskan saat ini mahasiswa masih mengikuti pembelajaran hybrid dari rumah. Rencana ke depan, mahasiswa bisa mengikuti pembelajaran secara hybrid tetapi dia tetap berada di area kampus.
Agar terlaksana dengan baik, setiap fakultas didorong untuk memperbanyak ruang-ruang yang nyaman untuk mahasiswa berdiskusi, melakukan asistensi, hingga berkuliah secara daring. Selain itu, para dosen pun akan difasilitasi untuk pengembangan materi pembelajaran hybrid.
“Kita tidak akan beralih ke full luring. Mahasiswa kita biasakan ada di dua ruang. Konten perkuliahan semuanya akan disimpan di LiVE Unpad yang bisa diakses dari mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Rina meninjau fasilitas kelas hybrid di kampus Fakultas Farmasi dan Fakultas Hukum. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan sejauh mana fakultas di Unpad siap menyelenggarakan pembelajaran hybrid.
Saat melakukan peninjauan, Rina turut didampingi sejumlah Wakil Rektor dan Direktur. Di lokasi, para pimpinan fakultas menunjukkan ruangan dan fasilitas pendukung pembelajaran hybrid, seperti ruangan kelas hybrid, studio streaming/podcast, dan berbagai fasilitas protokol kesehatan.
“Kita ingin memastikan fasilitas siap dan bagaimana pembiasaan protokol kesehatan dilakukan,” tutup dia.