Dari perputaran uang tersebut, bisa tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Terdapat juga tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar hingga penciptaan kesempatan kerja bagi sekitar 45.000 orang.
“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” kata Catur.
Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini, BRI Liga 1 2024/2025 bisa semakin mengangkat sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Apalagi, berdasarkan ranking kompetisi klub Asia musim 2023/2024 yang dirilis konfederasi sepak bola Asia (AFC) pada Mei 2024, Liga Indonesia berada di peringkat ke-28 level Asia dan posisi ke-6 di Asia Tenggara.
Pada musim 2024/25, sejumlah aturan baru diterapkan. Pertama adalah format liga secara penuh, berbeda dengan format tahun sebelumnya yang menerapkan Regular Series dan Championship Series.
Format tahun ini diterapkan untuk meningkatkan mutu klub-klub peserta agar bisa lebih bersaing di kompetisi liga Asia. Dengan format ini, klub yang bisa mengumpulkan poin sebanyak-banyaklah yang akan menjadi juara.
PSSI juga memutuskan penggunaan penuh Video Assistant Referee (VAR) di musim 2024/25. Apabila di musim sebelumnya VAR hanya digunakan di fase Championship Series, maka di musim ini VAR dipakai di seluruh laga. VAR dipakai untuk meminimalkan kesalahan selama pertandingan, sekaligus meningkatkan kualitas kompetisi.
Regulasi yang tak kalah penting adalah aturan yang mewajibkan klub memasang pemain U-22 pada starting XI, dengan waktu bermain minimal 45 menit. Regulasi ini dibuat agar para pemain muda bisa lebih siap mengisi posisi di Timnas Indonesia yang akan menghadapi berbagai agenda penting kedepannya.
Erick Thohir yakin, dengan dukungan BRI maka kompetisi Liga 1 semakin meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional. Termasuk Timnas yang dianggap sebagai pemersatu bangsa.
“Target utamanya menaikkan mutu liga kita agar levelnya naik di Asia dan ASEAN. Tak hanya itu, kompetisi yang aman dan nyaman bagi penonton tetap menjadi prioritas di setiap musim baru liga. Setelah setahun lebih membenahi tim nasional kini saatnya PSSI membenahi liga,” ujar Erick.