“Siapa yang ditunjuk presiden kami taat, tapi kalau bisa putra daerah yang bisa menyumbangkan pemikirannya. Karena dia memahami betul daerah Kalimantan seperti apa,” harapnya.
Senator asal Kalimantan Timur ini memberikan apresiasi setingginya kepada pemerintah karena telah menunjuk Kalimantan sebagai IKN. Sebab, itu artinya pemerintah memberikan perhatian besar yang bisa membawa harapan bagi masyarakat Kalimantan.
“Saya memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah menunjuk Kalimantan sebagai IKN. Sehingga Kalimantan mempunyai kesempatan yang sama seperti daerah di Pulau Jawa,” papar dia.
Mahyudin menilai, ditunjuknya Kalimantan sebagai IKN merupakan usulan yang luar biasa. Maka jangan disalah artikan bahwa Kalimantan sebagai tempat ‘jin buang anak’ karena dianggap mengganggu ketentraman masyarakat.
“Yang mengatakan jin buang anak itu karena tidak pernah ke Kalimantan, jadi itu informasi yang menyesatkan. Jadi saya sedikit terganggu atas pernyataan menyesatkan itu. Akibatnya di Kalimantan sekarang ribut, apa pun alesannya diksi itu mengganggu harkat dan martabat masyarakat Kalimantan. Tentu kami meminta kepolisian memprosesnya,” ungkap Mahyudin.
Sementara itu, Anggota DPD RI asal Kalimantan Selatan Habib Pangeran Abdurrahman Bahasyim mengatakan bahwa ia juga sangat kecewa dengan rumor yang beredar calon Kepala Otorita IKN yang bukan berasal dari Kalimantan. Hal tersebut menurutnya seakan Kalimantan tidak mempunyai tokoh-tokoh yang mumpuni.
“Saya merasa kecewa karena ada rumor calon Kepala Otorita IKN bukan berasal dari Kalimantan. Padahal banyak calon asal Kalimantan yang mumpuni,” paparnya.