Untuk itu, selain membutuhkan IDI guna menggerakkan tenaga kesehatan sebagai vaksinator, Kementerian Kesehatan juga membutuhkan IDI untuk sosialisasi dan inovasi agar lansia sebagai kelompok rentan dapat menerima vaksin Covid-19 lebih masif lagi.
"Lansia ini golongan berisiko tinggi, tapi menjangkaunya relatif tidak mudah. Sehingga banyak orang kategori lansia yang belum disuntik (vaksin Covid-19). Jadi saya butuh bantuan sekali dari IDI mengingat di lebaran ini belum tentu bisa 100 persen kita mampu menahan mobilitas, saya ingin pastikan golongan lansia sebagian besar pada pertengahan Mei ini sudah divaksin," ujar Budi.
Sejalan dengan komitmen melayani masyarakat, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI Daeng M. Fiqih juga mengajak anggotanya untuk tetap mendorong proses vaksinasi di Indonesia berjalan dengan lancar.
"Sifat gotong royong, saya kira ini yang kita perlukan untuk pandemi sekarang. Jajaran IDI seluruhnya melakukan tindakan proaktif untuk mengakselerasi pencapaian target vaksinasi yang sedang gencar dilakukan. Sekarang kita ada di fase 2. Fase 1 sudah selesai, fase 3 juga sebentar lagi mulai masuk. Ini kalau gak proaktif untuk gotong royong, rasanya pencapaian vaksinasi untuk mengakhiri pandemi Covid-19 bisa lebih lama lagi," ujar Daeng.