"Di shelter, tim berkoordinasi dengan sekitar 6 orang dari pihak shelter untuk mengetahui kronologi kejadian. Anjing tersebut sudah dikuburkan 20 Mei pagi, jadi tim Ditpolsatwa meminta izin untuk mengautopsi kadaver salah satu anjing untuk membantu memastikan penyebab kematian. Semisal diracun, jenis racun apa," tutur Ritonga.
Ritonga menuturkan kadaver salah satu mayat anjing (kadaver) yang diduga diracun kemudian dibawa ke Sekolah Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kadaver dibawa ke bagian Patologi Sekolah Kedokteran Hewan IPB," sambung dia.