Newsweek telah menghubungi Khing Hnin Wai untuk memberikan komentar tetapi tidak mendapat kabar tepat waktu untuk publikasi.
Kudeta militer di Myanmar adalah krisis internasional pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengeluarkan pernyataan bahwa AS menentang militer yang menghalangi "transisi demokrasi" Myanmar. Namun, menurut Associated Press, militer Myanmar mengklaim tindakannya legal.
Militer Myanmar, yang juga dikenal sebagai Tatmadaw, telah mempermasalahkan hasil pemilu pada bulan November lalu. Mereka mengklaim ada kecurangan dalam pemilu. Namun tidak ada bukti dugaan kecurangan yang diajukan.