Ia mencontohkan situasi memalukan yang bisa terjadi jika seseorang telah menjabat sebagai pejabat publik namun tak dapat menunjukkan ijazah asli.
"Itu masalah besar kalau Anda sudah jadi gubernur, jadi bupati, jadi apa. Ditanya ijazah tidak ada, Anda memalukan," ujarnya.
Meski JK menekankan pentingnya keterampilan dalam dunia kerja, dia menegaskan bahwa ijazah tetap harus disimpan dengan baik sebagai dokumen resmi.
"Jadi, tolong diplastiki ijazah Anda supaya aman. Itulah sedikit tentang ijazah. Setelah ijazah dapat dari Pak Rektor, Anda simpan lemari dan Anda tidak memerlukan lagi karena di dunia usaha, ijazah tidak ada artinya, yang ada artinya adalah kemampuan, semangat, dan kemauan yang keras," katanya.
Pernyataan JK ini langsung ramai diperbincangkan di media sosial. Meski tak menyebut nama, banyak pihak menilai pernyataannya sebagai sindiran halus terhadap polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.