JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad merespons unggahan foto para santriwati yang viral di media sosial. Para santriwati itu tengah menenteng senjata laras panjang, lengkap dengan rompi anti-peluru.
Dalam unggahan disebutkan, santriwati tersebut berasal dari Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra, Kelurahan Tawanganom, Kabupaten Magetan, yang sedang melakukan kegiatan ekstrakurikuler pada simulasi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Menanggapi ini, Abdul mengatakan, hal tersebut tidak selayaknya dilakukan oleh para pelajar atau santriwati yang tengah menjalani MPLS. Menurutnya, masih banyak kegiatan positif lainnya yang lebih edukatif untuk dilakukan.
"Jadi misalnya bisa dengan cara melakukan kegiatan penghijauan dengan penanaman bibit pohon produktif di sekitar sekolah atau di sekitar masyarakat yang berdekatan dengan sekolah misalnya. Itu lebih edukatif dan lebih produktif," kata Abdul, Senin (31/7/2023).
"Dan itu sangat bermanfaat bagi kelestarian alam dan juga lingkungan hidup, jadi saya kira tidak tepat kalau aktivitas masa pengenalan lingkungan sekolah itu dengan cara cara yang mirip seperti kegiatan para militer gitu ya," tambahnya.
Selain itu, kata dia, aksi santriwati menenteng senjata juga dapat memicu aksi kekerasan dan radikalisme.
"Masa pengenalan lingkungan sekolah memamerkan alat-alat senjata tajam yang itu sama sekali tidak edukatif dan bahkan bisa memicu adanya aksi kekerasan dan radikalisme. Dan itu sangat negatif," ungkapnya.
Oleh karenanya, Abdul --yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu-- menyarankan agar pihak ponpes menggelar kegiatan MPLS yang lebih edukatif, dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
"Jadi saya kira pondok pesantren itu kehadirannya harus lebih memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Karena dengan begitu maka masyarakat akan menilai akan merasakan kehadiran dari pesantren itu bagi kehidupan masyarakat sekitar," katanya.
Sebelumnya diketahui, potret santriwati menenteng senjata tersebut viral di media sosial. Dilansir dari akun Instagram @magetanviral, foto santriwati membawa senjata itu diunggah akun Instagram @islah_bahrawi, Jumat (28/7/2023), dengan ribuan komentar dan ribuan like.