Pandangan serupa juga disampaikan Bhante Pannavaro Mahathera yang hadir untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian kepada umat Buddha. Menurut Bhante Pannavaro, keragaman dan perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah sebuah kenyataan dan kewajaran.
Atas kesadaran ini, sudah seharusnya perbedaan itu justru menjadi kekuatan yang perlu terus dijaga bersama sampai kapan pun.
“Kita tidak mungkin memungkiri dan menghindar dari perbedaan. Untuk itu, keberagaman ini harus dijaga dengan baik. Jika tidak, maka akan menyebabkan kehancuran,” tutur Bhante Pannavaro.
Menurut Bhante Pannavaro, masyarakat Indonesia perlu bersyukur karena memiliki semboyan bangsa yang kuat, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan inilah yang terbukti mampu mengikat kuat persatuan bangsa hingga kini.
Bahkan semboyan yang ditulis oleh Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma ini diapresiasi dunia seperti yang pernah disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres.
“Untuk itu, perbedaan harus dijaga karena bisa menciptakan keharmonisan dan kekuatan yang dahsyat untuk kebangsaan,” tandasnya.
Sannipata Nusantara Waisak digelar dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2568 BE. Pertemuan akbar nasional yang mengusung tema 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia' ini dihadiri sekitar 5.000 umat dari berbagai elemen Buddha dari seluruh Indonesia.