Tak hanya itu, Ma'ruf memaparkan pada 2019 ada 27,7 persen atau 6,5 juta balita di Indonesia yang mengalami stunting karena kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Data itu bersumber dari hasil survei yang dilakukan Kemenkes.
"Pada 2019 status gizi balita Indonesia yang dilakukan Kemenkes menyebut 27,7 persen anak balita Indonesia mengalami stunting. Ini artinya ada sekitar 6,5 juta balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama dan menjadikannya stunting," katanya.
Oleh sebab itu Ma'ruf mengatakan pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang. Menurutnya target ini harus dicapai bersama melalui konvergensi antarprogram dan pelaku baik di tataran pusat maupun daerah bahkan hingga desa.