Langkah kedua, sambung Wapres, adalah memperkuat kelembagaan yang inklusif dan kolaboratif. Kolaborasi akan menciptakan keterbukaan, sedangkan keterbukaan antara pihak akan mempercepat terjadinya transfer pengetahuan dan menyuburkan ekosistem bagi tumbuhnya inovasi.
“Lupakan ego sektoral, karena kebijakan publik dapat lebih baik dilakukan dengan pelibatan berbagai pihak. Pemimpin yang kuat mampu merangkul demi mewujudkan tujuan bersama yang lebih besar,” pesannya.
Selanjutnya langkah yang ketiga, menguatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci penggerak. Wapres menambahkan, SDM yang disasar pemerintah adalah SDM yang unggul dalam ilmu dan keterampilan, sekaligus beriman dan berakhlak.
“Situasi krisis membutuhkan kecakapan SDM untuk menggerakkan banyak sumber daya lainnya, seperti anggaran, organisasi, maupun perangkat teknologi informasi,” ucap Wapres.