Kepada Wapres, General Manager BOF Setiawan Heru menjelaskan proses pembuatan bahan baku kelapa menjadi produk turunan yang akan di ekspor, mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Dengan kita memproduksi 250 butir (produk kelapa) per hari, untuk ekspor kita rata-rata per bulan bisa 30 kontainer,” jelasnya.
Sementara, sambung Setiawan, sumber daya manusia yang bekerja di perusahaannya mayoritas berasal dari Kepri.
“Tenaga kerja 78% asli dari Kepri, Alhamdulillah lokal, 22% baru kita ambil dari luar. Termasuk 4 dari luar negeri untuk kita ambil [sebagai] alih teknologi,” terangnya.
Dalam BIHH ini, telah dikembangkan pemrosesan makanan dan bahan baku halal. Mulai dari bahan baku pertanian seperti kelapa, perkebunan, dan peternakan seperti kepiting. Selain itu juga tersedia pendukung jasa pengemasan, rantai pasok, dan logistik.
Dalam kawasan ini juga terdapat pabrik dan lahan yang siap dibangun, infrastruktur 24 jam, layanan sertifikat air halal grade A, pusat layanan sertifikasi halal dan laboratorium Majelis Ulama Indonesia, fasilitas-fasilitas pendukung seperti perumahan pegawai, layanan kesehatan, tempat ibadah, dan pergudangan, serta layanan satu atap seperti izin usaha, izin kerja, ekspor impor, dan helpdesk halal.