Wasekjen Nilai Elektabilitas Hanura Sulit Naik di Bawah Kepimpinan OSO

Sindonews.com
Politikus Partai Hanura Oesman Sapta Odang (paling kanan). (Foto: dok. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Munculnya kisruh di tubuh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) saat ini dinilai sebagai buntut dari gaya kepemimpinan sang ketua umum, Oesman Sapta Odang (OSO) yang semena-mena.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Dadang Rusdiana menuturkan, kebiasaan menebar ancaman pemecatan kepada para kader partai selama ini menjadi penyebab OSO diberhentikan dari jabatan ketua umum (ketum) Hanura. "Kami tidak mungkin meningkatkan elektabilitas dengan kondisi kepemimpinan yang kemampuannya hanya satu, yaitu menebar ancaman pecat-memecat ke DPD (dewan pimpinan daerah) dan DPC (dewan pimpinan cabang)," ujar Dadang di Jakarta, Selasa (16/1/2018).


Dia mengklaim, pemberhentian OSO adalah bagian dari konsolidasi partai. Langkah tersebut sekaligus menjadi jawaban atas permintaan para loyalis OSO yang menginginkan adanya konsolidasi di kalangan internal Hanura. "Ya itu simultan. Pemberhentian OSO sebagai ketua umum itu bagian dari konsolidasi," ucapnya.

Menurut dia, jika OSO diberhentikan dari jabatan pimpinan partai, ruang untuk meningkatkan soliditas dan elektabilitas Hanura akan semakin tinggi. "Dengan kekuatan 27 DPD dan lebih dari 400 DPC, kemampuan untuk melakukan ada pada kami, bukan di Pak OSO," kata anggota Komisi X DPR itu.

Sebelumnya, para kader Partai Hanura di berbagai daerah melayangkan mosi tidak percaya terhadap ketua umum. Akibatnya, politikus yang akrab disapa OSO itu dilengserkan dari kursi pimpinan partai. Pemecatan OSO dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura, Sarifuddin Sudding, kemarin.

Menanggapi aksi pelengserannya itu, OSO mengaku tidak ambil pusing. Dia bahkan menyatakan sudah lebih dulu memecat Sudding. Sebagai gantinya, kubunya menunjuk Herry L Siregar untuk mengisi posisi sekjen partai. "Kemarin (Minggu, 13 Januari 2018) itu sudah diputuskan pemecatan sekjen (Sudding). Sudah kami lakukan. Ini merusak marwah partai," ujar OSO di Jakarta, Senin, 15 Januari 2018.

Dia mengklaim, penunjukan Herry sebagai pengganti Sudding sudah memenuhi prosedur AD/ART partai. Akan tetapi, OSO enggan menunjukkan kepada publik surat pemecatan Sudding tersebut.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Komisi III DPR Sebut Revisi KUHAP Perlu Disiapkan Jadi Pedoman di RUU Perampasan Aset

Nasional
8 bulan lalu

Daftar Lengkap Pengurus DPP Hanura 2024-2029, Eks Pimpinan KPK Jadi Waketum

Nasional
2 tahun lalu

OSO Minta Masyarakat Sabar dan Tak Terpengaruh Hasil Permainan Quick Count

Nasional
2 tahun lalu

OSO: Pilpres 2024 Masih Berproses, Jangan Klaim Sudah Juara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal