"Jika selain daripada itu, apalagi menggunakan media sosial untuk melakukan transaksi dengan orang lain, itu di luar tanggung jawab kami. Harapan kami penumpang yang memang berangkat pada tanggal-tanggal favorit. Jika memang habis, lebih baik bergeser," katanya.
"Jangan mau ada iming-iming. Jangan mau ada PHP dari seseorang atau media sosial bahwa dia bisa menjamin mendapatkan tiket," tutur Ixfan.
Ixfan menegaskan seluruh petugas yang ada di loket pintu masuk peron akan bersikap tegas apabila nama di dalam tiket dan KTP tidak sesuai. Hal ini bisa membuat masyarakat rugi karena telah mengeluarkan sejumlah uang tapi tidak bisa berangkat ke kota tujuan.
"Hati-hati. Jika nama tidak sesuai dengan ID pada saat akan berangkat, mohon maaf, akan kami tolak untuk masuk naik kereta api," kata Ixfan.