Sekadar diketahui, konflik di internal Hanura sendiri berawal dari mosi tidak percaya yang dikeluarkan 27 DPD dan ratusan DPC terhadap Ketua Umum Hanura OSO. Pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR itu dinilai melakukan pelanggaran serius dalam kepemimpinannya.
Saling pecat pun terjadi, bermula dari kubu Daryatmo dan Syarifuddin Sudding melakukan pemecatan terhadap OSO, dan sebaliknya ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu memecat Sudding.
Buntutnya, digelar Munaslub dan menetapkan Daryatmo sebagai ketua umum. Namun, Wiranto masih menganggap OSO sebagai ketua umum, setelah ada pertemuan konsolidasi kedua kubu.