"Oleh karena itu, bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman, serta tingkatkan kemampuan berbahasa asing agar para taruna dapat menembus batas hingga ke dunia internasional," ucapnya.
Kapolri menegaskan, personel TNI-Polri juga harus membiasakan diri untuk berbuat baik agar dapat menjadi pemimpin yang memiliki karakter kepribadian luhur dan mampu memberi keteladanan.
"Jika hal tersebut berhasil dilalui dengan baik, kami yakin suatu hari nanti ada di antara para taruna yang akan berdiri seperti kami saat ini, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan," kata Sigit.
Tak lupa, Sigit menekankan sinergi dan soliditas TNI-Polri juga akan menjadi modal utama untuk menjawab segala bentuk tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
"Terakhir, saya berpesan agar para taruna terus mempererat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dalam setiap kesempatan. Dengan sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang kokoh maka kita akan mampu melewati berbagai tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Diketahui, pendidikan dasar integratif ini diikuti sebanyak 1.234 taruna. Terdiri atas 535 Pratar Akmil, 240 Pratar AAL, 155 Pratar AAU, 300 Bhatar Akpol dan 4 taruna Republik Demokratik Timor Leste.