Sebelum menyelesaikan masa jabatannya di DPR, pada tahun 2013 Ganjar mencoba peruntungannya dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Dia maju bersama Heru Sudjatmoko dengan tagline Mboten Korupsi Mboten Ngapusi atau yang berarti tidak korupsi tidak membohongi.
Saat itu Ganjar berhadapan dengan petahana, yakni Bibit Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo serta mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jawa tengah Hadi Prabowo yang berpasangan dengan Don Murdono.
Pasangan Ganjar-Heru menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah setelah memperoleh suara 48,82 persen. Pada awalnya, elektabilitas Ganjar masih di bawah Bibit Waluyo. Namun, dibantu oleh Puan Maharani sebagai juru kampanye, Ganjar mampu memenangkan pemilihan gubernur tersebut.
Ganjar kemudian kembali maju sebagai calon gubernur petahan pada Pilkada Jawa Tengah 2018. Dia saat itu berpasangan dengan putra kiai kharismatik KH Maimoen Zubair, yakni Taj Yasin. Di Pilkada Jateng 2018, Ganjar-Taj Yasin berhadapan dengan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Gerindra dan PKB. Dia kembali unggul dan menjabat sebagai Gubernur Jateng untuk kedua kalinya.
Dalam pemilihan kala itu, Ganjar dan Taj Yasin Maimoen menang telak dengan perolehan suara 58,78 persen. Selama menjabat sebagai gubernur, Ganjar memperkenalkan slogan "Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma mandat," yang melekat hingga saat ini.
Selama masa jabatan 10 tahun sebagai Gubernur, Ganjar juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat sederhana dan dekat dengan rakyat. Sering kali, dia terlihat bersilaturahmi dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai kalangan.
Saat ini, Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden pada perhelatan 2024 mendatang. Dia diusung oleh PDIP, Perindo, Hanura, serta PPP yang tergabung dalam Tim Pemenangan Ganjar Presiden 2024.
Sosok Ganjar Pranowo dinilai cocok melanjutkan Presiden RI Joko Widodo dan rekam jejaknya membuktikan pengalamannya sebagai politisi. Ganjar dinilai mampu membawa Indonesia maju melalui gagasan-gagasannya. Sosoknya yang ramah dan sederhana juga menjadi salah satu faktor kuat yang dinilai mampu menjaga kedekatan dengan masyarakat.