Pada kesempatan itu, Zainal pun sadar dengan konsekuensi bahwa film ini akan digugat oleh sejumlah pihak. Namun dirinya sudah siap dengan risiko apapun.
“Bahwa apakah itu bisa mengganggu kebebasan berekspresi? Saya kira clear ya, apa yang kami sampaikan sebenarnya adalah semacam mengkompilasi,” kata Zainal.
Zainal mengatakan menjuluki Dirty Vote sebagai film kliping. Hal tersebut seperti menggunting koran untuk menjadi sebuah narasi lengkap.
“Saya kira mirip yang kita lakukan cuma kita kan dari bukan sekedar koran tapi media online dan juga apa fakta-fakta yang tertera,” pungkasnya.