"Saya minta maaf bahwa, seharusnya saya berkoordinasi. Ya, itu yang saya tadi bilang. Bahwa, pesan saya kepada para pemuda, kalau misalnya ada undangan semacam itu, dan kemudian ini kok tricky, maka lebih baik konsultasi," ucapnya.
Zainul mengaku, ketika itu memilih untuk tetap berangkat karena menurutnya sebagai kesempatan emas untuk menjalankan misi perdamaian.
Selain itu, alasan lainnya adalah dia ingin mengunjungi Masjidil Aqsa. Dia mengaku belum memiliki pengalaman ke Masjidil Aqsa meski telah berhaji dan berumrah.
"Alhamdulillah, saya sudah haji dan umrah. Saya sudah ke Makkah, saya sudah ke Madinah, ke Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi. Nah, ke Masjidil Aqsa belum nih. Jadi bagi saya, ada kesempatan, maka saya, oke, saya berangkat," katanya.
"Jadi, ada dahaga rohani. Ada dahaga intelektual untuk penelitian. Kemudian juga tadi, ada misi perdamaian. Semacam itu," ujar dia.