"Peringatan kemerdekaan ini menjadi momen penting untuk menginspirasi masyarakat, agar mencintai negeri dengan cara masing-masing, termasuk dengan menjaga alam dan merayakan keberagaman Indonesia melalui perjalanan," kata Zita.
Bersamaan dengan upacara tersebut, TNBTS juga mengumumkan jalur pendakian Gunung Semeru akan ditutup sementara mulai Minggu, 17 Agustus 2025 hingga Selasa, 26 Agustus 2025. Hal ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Raya Karo.
Para pendaki diwajibkan turun di Ranupani pada 17 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB. Pendakian menuju puncak gunung setinggi 3.676 mdpl ini masih dilarang karena aktivitas vulkanis yang fluktuatif. Saat ini, jalur pendakian hanya dibuka sampai Danau Ranukumbolo dengan kuota maksimal 200 orang per hari.
Selain pembatasan kuota, kini setiap pendaki yang naik ke Gunung Semeru wajib mengenakan gelang pelacak berbasis Radio-Frequency Identification (RFID). Aturan ini bersifat wajib demi keselamatan dan keamanan para pendaki.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan pengawasan serta mempermudah proses evakuasi jika terjadi kondisi darurat di kawasan gunung tertinggi Pulau Jawa tersebut.