Wakil Ketua MPR ini juga menyinggung dinamika yang pernah dialami PAN setahun lalu. Dinamika itu berkaitan dengan kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 11 Februari 2020.
"Saudaraku, kita sudah pernah melewati berbagai dinamika di partai ini, melalui kongres yang penuh kompetisi, menghadapi perbedaan-perbedaan yang kadang keras dan tajam. Namun kita perlu bersyukur PAN saat ini masih tegak berdiri. Bahkan justru lebih baik, lebih solid, Insya Allah lebih maju jika kita perjuangkan bersama-sama," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zulhas meminta agar seluruh kader PAN lebih solid, saling membimbing, dan merangkul. Dia juga telah membukakan pintu maaf atas perbedaan pikiran dan pendapat yang terjadi saat kongres di Kendari.
"Tak terasa kongres Kendari sudah berlalu satu tahun. Ini saatnya kita saling rangkul, saling bimbing, melangkah bersama-sama untuk kemajuan partai ini ke depan. Segala perbedaan saat kongres sudah saya lupakan, sayapun mohon maaf jika masih ada luka atau rasa mengganjal yang tersisa. Yang jelas, untuk Saudaraku semua, sudah saya buka pintu maaf lebar-lebar, semua disambut dengan tangan terbuka di DPP PAN. Mari kita berjuang bersama lagi. Menatap hari esok dan masa depan yang lebih baik," katanya.
Selain itu, Zulhas juga menyebut dirinya kerap berkelakar. Di mana, katanya, jangan sampai pengurus partai yang justru mengurus pengurus. Karena semestinya, ucap Zulhas, kita mengurus rakyat, berjuang dan berbakti untuk bangsa serta negara ini.
"Mari rapatkan barisan. Bergandeng tangan. Melangkah bersama. Matahari mulai naik di ufuk sana, cahayanya terang benderang, saatnya kita berjuang!" katanya.