JAKARTA, iNews.id - Perang Rusia dan Ukraina berdampak pada harga minyak dunia yang melambung tinggi. Ini berimbas pada harga bahan bakar minyak (BBM) di sebagian besar negara yang terus meroket. Tak terkecuali di Indonesia.
Akibatnya pemilik kendaraan bermesin konvensional (bensin dan solar) harus merogoh kocek dalam untuk biaya BBM. Di sisi lain, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) justru adem ayem tak dipusingkan harga bahan bakar fosil.
Seperti di SPBU Shell, di tengah naiknya harga BBM mereka tidak mengenakan tarif khusus untuk fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Pengguna mobil listrik cukup membeli makanan minimal Rp85.000 untuk charging selama 30 menit.
"Untuk mobil listrik kami belum memberlakukan tarif reguler. Pengguna mobil listrik cukup membeli makanan di Shell Select deli2go yang ada di SPBU minimal Rp85.000. Mereka sudah bisa isi mobil listrik selama 30 menit," ujar Direktur Mobility Shell Indonesia, Dian Andyasuri dalam acara Berbagi Cerita di Shell, Kamis (21/4/2022).
Terkait dengan fasilitas pengisian kendaraan listrik, dia menjelaskan, ini sesuai dengan kebijakan global perusahaan di seluruh dunia. Bahkan di sejumlah negara seperti China, selain menyiapkan SPBU dan stasiun listrik Shell juga memiliki pengisian bahan bakar hidrogen.