JAKARTA, iNews.id - Banyak yang belum tahu komponen penting kelistrikkan pada motor selain aki (accu). Salah satunya adalah Regulator Rectifier atau lebih dikenal dengan sebutan kiprok.
Peranti ini punya fungsi menahan dan menstabilkan arus listrik yang datang dari spul, kemudian diteruskan ke aki. Jika kiprok rusak, alur sistem kelistrikan tidak akan berjalan baik.
Sementara pada kendaraan dengan sistem injeksi, kelistrikan punya posisi vital. Contohnya, tanpa asupan listrik yang baik, injektor bahan bakar tidak bisa bekerja maksimal, dan motor bisa mogok.
Head mekanik bengkel Tenong Persada Motor, Rico Barella mengatakan, jika kiprok mengalami kerusakan, biasanya pemilik motor akan dengan mudah merasakannya. Entah suara mesin tersendat maupun ada komponen yang tidak menyala.
"Jika sudah melihat tanda itu, sebaiknya periksakan kendaraan ke bengkel agar tidak semakin parah dan mogok di jalan," ujar Rico, saat ditemui iNews.id di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Rico mengungkapkan, tanda-tanda jika kiprok tak berfungsi dengan baik. Pertama, saat sepeda motor dalam kondisi langsam, dilakukan pengecekan melalui alat pocket tester digital, tegangan aki bukan bertambah, tapi malah menurun.
"Normalnya, tegangan aki 14,15V. Kalau di cek tegangannya malah menurun sudah pasti kiprok mengalami masalah," kata Rico.
Kedua, sepeda motor akan mengalami brebet ketika dikendarai karena suplai tegangan dari kiprok ke aki tidak sempurna. "Meski kiprok rusak, sepeda motor memang masih bisa menyala. Tapi, karena suplai tegangan dari kiprok ke aki terganggu, efeknya, motor sering mati atau brebet," ujarnya.
Ketiga adalah motor akan sulit distarter, lantaran pasokan tegangan dari kiprok yang tidak sempurna, maka aki akan sering alami drop dan berakibat kerusakan. Imbasnya, sepeda motor akan sulit distarter elektrik.
Terakhir, lanjut dia, lampu sepeda motor mudah putus pada rpm tinggi. "Lampu utama akan mudah putus pada saat 3.000 rpm ke atas. Jika itu sering terjadi, ada indikasi kiprok mengalami kerusakan," ujar Rico.