JAKARTA, iNews.id - Busi memiliki peran penting bagi kendaraan. Busi dalam bahasa Belanda "bougie" atau dalam bahasa Inggris "spark plug" adalah komponen vital untuk sistem pengapian.
Busi dibutuhkan untuk membakar bensin yang telah dikompres piston. Di mana percikan elektrik busi dipakai guna menghasilkan pembakaran yang sempurna dan efisiensi pada kendaraan.
Namun, tahukah Anda ada banyak jenis busi di pasaran. Tapi, sedikitnya ada tiga jenis busi serta pemanfaatannya yang wajib diketahui. Ketiga jenis busi tersebut adalah busi standar, busi iridium dan busi laser.
Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano mengemukakan, busi-busi tersebut dibedakan sesuai dengan bahan yang digunakan. Busi iridium dan laser adalah busi yang menggunakan logam mulia.
"Bahan busi iridium dan busi laser terbuat dari logam mulia, seperti silver maupun emas. Sementara busi standar hanya berbahan nikel, bukan salah satu logam mulia," ujar Diko, saat berbincang dengan iNews.id, beberapa waktu lalu.
Untuk busi standar berelektroda nikel, standar masa pakainya adalah 6.000 km untuk sepeda motor dan 20.000 km untuk mobil. Sementara busi dari jenis iridium, umur pemakaiannya bisa bervariasi dan umumnya lebih tahan lama dibanding busi standar.
"Kenapa massa pakainya bervariasi? Sebab, belum tentu pabrikan mobil memasangkannya di awal, karena busi ini masih dianggap sebagai aksesori peningkatan performance kendaraan," kata Diko.
Sementara busi laser, bahannya lebih baik dibanding dua busi sebelumnya. Selain digunakan pada mobil, busi ini juga banyak ditemukan pada motor-motor besar dan tidak bisa dipakai oleh motor berkonfigurasi kecil.
"Kalau yang laser, ini dengan logam mulia ganda. Bahannya ini bisa platinum-iridium di bagian elektroda pusat, dan di elektroda ground biasanya platinum. Kalau di motor, kayaknya jarang yang pakai laser kecuali motor-motor besar macam Harley, Ducati dan bukan regular motorcycle," ujarnya.