Ketiga, kurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah. Semakin tinggi kecepatan, semakin besar gaya angkat yang terjadi pada ban sehingga semakin mudah ban tergelincir di atas air.
Ketika hujan, disarankan pengendara untuk mengurangi kecepatan setidaknya 10 km/jam dari kondisi normal. Perlu diketahui, kecepatan yang lebih rendah memberikan lebih banyak waktu bagi ban mengalami kontak dengan permukaan jalan, meningkatkan traksi, dan mengurangi risiko hilang kendali.
Keempat, ketika berkendara dalam kondisi hujan melintasi genangan air yang terlalu dalam dan jalur dengan air yang mengalir deras. Hal ini dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Sebaiknya, pilih jalur di tengah jalan yang biasanya memiliki kedalaman air lebih rendah, sehingga traksi ban dapat tetap optimal.
Bagaimana bila pengendara mengalami aquaplaning?
Apabila pengendara mengalami aquaplaning, hal terpenting adalah tetap tenang agar kendaraan tidak kehilangan kendali. Cobalah menahan setir tetap lurus dan hindari menginjak pedal rem. Ikuti arah tanpa melawan, dan perlahan koreksi traksi.
Jangam rem mendadak, sebab bisa menyebabkan selip dan kendaraan melintir. Perhatikan faktor seperti tekanan udara ban, keausan, dan kondisi suspensi untuk mencegah aquaplaning lebih parah. Jika memungkinkan, arahkan kendaraan ke tepi jalan untuk mengurangi risiko tabrakan.