JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia Aziz Pane mengatakan pandemi Covid-19 menjadi cobaan berat bagi industri ban Indonesia. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak pada berkurangnya mobilitas penggunaan ban.
Pengetatan produksi terpaksa dilakukan. Jika ini berlarut, PHK karyawan menjadi pilihan terakhir yang diambil.
"PHK adalah pilihan terakhir. Sekarang ini industri ban memproduksi sesuai order saja, efisiensi seketat-ketatnya dalam produksi karena jangan sampai barangnya numpuk di gudang dalam situasi serba terbatas ini," ujarnya dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Selasa(2/2/2021).
Dia mencontohkan, jika per hari memproduksi 100 ban sementara demandnya hanya 60, maka sebanyak 40 ban akan percuma.
"Kami berusaha mengurangi produktivitas dengan pemutaran karyawan. Di industri ban ada dua jenis karyawan, satu yang white collars atau kerja di kantor, dan blue collars yang kerja di pabrik. Pabrik itu akan marah kalau white collars WFH, karena WFH keharusan, maka mereka mengatakan mereka juga mau," katanya.