JAKARTA, iNews.id - Cat merupakan lapisan terluar bodi mobil yang berfungsi melindungi pelat bodi dari cuaca dan karat. Selain itu, cat tersebut juga sekaligus untuk mempercantik tampilan pada eksterior mobil.
Pada perkembangannya dari tahun ke tahun, cat mobil terus berubah mengikuti perkembangan teknologi. Seperti pada tahun 1880 pengecatan masih menggunakan tangan atau kuas.
Kemudian, pada 1960 metode pengecatan mulai modern, yakni spraying dengan udara bertekanan. Kemudian pada 1980 teknologi sudah kian canggih yakni dengan pengerjaan semi robotic. Untuk saat ini, sistem pengecatan sudah menggunakan full robotic.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi mengatakan, pihaknya melakukan pengecatan dengan standar manufaktur, yakni Heat Polymerization, dengan proses yang dipanaskan dengan suhu minimal 140 derajat celcius.
Proses pengecatan manufaktur di ADM memiliki empat tahap. Dari mulai cleaning, pelapisan antikarat, surfacer, dan lapisan terakhir, yakni top coating.
"Perihal pengecatan, tiap cat bodi kendaraan berbeda. Biasanya dibagi menjadi beberapa karakter pigmen, seperti solid, metalic dan pearl. Masing-masing dari karakter tersebut, tentunya memiliki tingkat lapisan berbeda dan treatment berbeda pula," ujarnya.
Dia mengungkapkan berdasarkan data dari Daihatsu tren warna mobil yang paling disukai masyarkat dalam tiga tahun terakhir adalah putih, hitam, silver dan grey.