JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan Februari masih menjadi puncak musim hujan dengan intensitas curah menengah hingga tinggi. Kondisi ini turut berdampak pada kendaraan, yang berisiko rentan kecelakaan akibat suhu udara lembap serta jalan licin.
"Berkendara di musim hujan tidak hanya membutuhkan kemampuan mengemudi yang mumpuni, tapi juga kondisi kendaraan yang prima. Untuk menghindari kecelakaan, kenali juga masalah umum yang kerap terjadi di musim hujan," ujar National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono dalam keterangan tertulisnya.
Berikut lima masalah yang kerap terjadi di musim hujan dan cara mengatasinya.
1. Wiper mobil tidak berfungsi
Beberapa faktor dapat menyebabkan wiper mati, mulai dari karet yang sudah aus, sistem engkol yang kotor, hingga kabel penggerak sudah usang. Agar terhindar dari situasi wiper kendaraan tidak berfungsi secara optimal, Anda dapat melakukan beberapa langkah seperti periksa kondisi wiper secara rutin terutama sebelum musim hujan.
Ganti sekring wiper dengan yang baru jika diperlukan, gunakan air wiper yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mobil, lalu ganti karet wiper secara berkala, biasanya setiap enam bulan sekali.
2. Aki mobil mati
Suhu udara yang lebih rendah serta kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan aki bekerja dua kali lipat, terutama saat menghidupkan mesin. Komponen mobil seperti lampu kabut, unit AC, sound system dan wiper juga mengkonsumsi lebih banyak tenaga dari aki, yang mengakibatkan kapasitasnya berkurang drastis.
Cek aki mobil sebelum berkendara, terutama jika akan melakukan perjalanan ke luar kota. Batasi penggunaan aki jika sudah berusia 2-3 tahun atau sudah menempuh jarak 50.000 km.