Kak Beda mengatakan perjalanan ini mimpi Bang Den, dan dirinya bukanlah seorang pembunuh mimpi. Untuk itu, dia mendukung cita-cita sang Suami yang sudah bosan dengan kehidupan di Jakarta dan ingin mengenal Indonesia lebih jauh. Ini terwujud selama enam tahun keliling Indonesia.
Bang Den dan Kak Beda akhirnya kembali ke Jakarta setelah lebih dari enam tahun bertualang keliling Indonesia. Perjalanan terakhir mereka sebelum kembali ke Ibu Kota adalah Danau Tondano, Manado, Sulawesi Utara.
Di sana mereka di ajak Om Bram, Owner Ketama Advnture Park untuk melihat kecantikan Danau Tondano dan menyusuri hutan pohon mahoni. Pohon-pohon tersebut ditanam Herry Rompas untuk menjaga kelestarian alam dan mendapat dua penghargaan Kalpataru dari dua Presiden, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah menikmati keindahan alam di Danau Tondano, Bang Den dan Kak Beda akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta. Uniknya, saat berada di Bandara Sam Ratulangi di Manado, dan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, keduanya terlihat kikuk.
Wajar saja, itu seperti pertama kalinya mereka berada di peradaban yang sangat modern dengan gedung megah dan lampu-lampu besar bersinar. Sebab, selama bertualangan mereka kerap berada di hutan.
Berbeda dengan Kak Beda yang menghabiskan waktu di Jakarta, Bang Den memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Payakumbuh, Sumatera Barat. Di sana, dia kembali menikmati alam yang seperti menjadi habitat alaminya.
Tapi, pasangan tersebut akhirnya kembali setelah tiga bulan yang mereka sebut sebagai “berlibur dari liburan.” Mereka terbang kembali ke Manado untuk menjemput mobil mereka yang diberi nama Seruling Senja untuk melanjutkan petualangan.