Cuaca Panas Ekstrem, Waspadai Dampaknya Pada Komponen Mobil

Wahyu Sibarani
Cuaca panas ekstrem yang terjadi saat ini sangat berdampak pada kondisi mobil. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Cuaca panas terus berlangsung di Ibu Kota. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berdasarkan data observasi suhu udara maksimum Stasiun Meteorologi Curug mencapai sebesar 35,8 derajat, disusul untuk wilayah Kemayoran 34,4 derajat, dan Soekarno Hatta 33,4 derajat.

Sedangkan berdasarkan data AWS Jabodetabek, suhu udara tertinggi tercatat mencapai 37,1 derajat celcius di UI Depok. Kondisi panas yang terus-menerus itu justru perlu diwaspadai oleh pemilik mobil. Pasalnya ada beberapa komponen mobil yang terdampak akibat cuaca panas ekstrem.

Berikut ini beberapa dampak cuaca panas terhadap komponen mobil yang dikutip dari situs Repair Smith, Rabu (13/9/2023) ini. Yuk cermati apa saja?

1. Aki

Cuaca panas ekstrem ternyata bisa menyebabkan berkurangnya masa pakai aki mobil. Cuaca panas dapat menyebabkan cairan larutan elektrolit yang ada di dalam baterai menguap. Hal ini dapat mengekspos pelat timah dan menyebabkan korosi internal, membatasi kemampuan baterai untuk mengisi daya dan menurunkan kemampuan menghasilkan daya yang cukup untuk menghidupkan mesin. Meningkatnya kebutuhan daya dari AC dan sistem pendingin kendaraan juga membuat baterai terus terkuras.

2. Ban Mobil

Saat suhu meningkat, jalanan menjadi lebih panas. Hal itu membuat pemilik mobil perlu lebih rutin dan memeriksa tekanan ban.

Panas yang berlebihan dan peningkatan tekanan ban selanjutnya dapat menyebabkan ban menjadi terlalu kempes. Tekanan udara berlebih ini dapat merusak bentuk ban sehingga mengurangi jumlah tapak yang bersentuhan dengan jalan. Hal itu juga akan menyebabkan keausan berlebihan di sepanjang bagian tengah ban, dan pada suhu ekstrem, karet dapat hancur.

3. Pelumas

Panas yang ekstrem membuat oli mesin jadi lebih mudah mengental dan viskositas turun. Ketika bagian pelumas yang lebih ringan menguap dan gas dilepaskan, molekul-molekul dalam minyak kehilangan stabilitasnya dan menjadi hiperaktif.

Saat pelumas terdegradasi, hal ini memungkinkan endapan lumpur, resin, dan pernis terbentuk dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini juga membuat mesin lebih rentan terhadap abrasi, lecet, dan korosi.

Editor : Ismet Humaedi
Artikel Terkait
Megapolitan
8 hari lalu

Kecelakaan Pajero Tabrak Motor di Rawamangun, Pengemudi Mobil dan Pemotor Tewas

Aksesoris
8 hari lalu

Mobil Kolaborasi dengan Bridgestone Gabungkan Teknologi Ban dan Pelumas

Buletin
11 hari lalu

Mobil Pengangkut BBM Terbakar, Warga Panik Petugas Berjibaku Padamkan Api

Megapolitan
19 hari lalu

Alasan Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Barang Bukti Berbohong: Diintimidasi Debt Collector

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal