Selain data Gaikindo, DFSK juga sudah melakukan survey pada konsumen Indonesia. Mereka menemukan 60 persen konsumen menggunakan kendaraan minibus sebagai kendaraan penumpang dan 40 persen sisanya digunakan untuk keperluan angkut barang.
"Lain dengan konsumen corporate atau perusahaan, sebanyak 60 persen minibus digunakan untuk keperluan mengangkut barang dan 40 persennya dipakai untuk kendaraan penumpang," ujar Ane.
Sedangkan segmen blind van cenderung ditujukan untuk mendukung kelancaran berbagai bisnis konsumen di Indonesia. Penggunaan model Blind Van bisa digunakan untuk mendukung bisnis logistik, food & beverage, ambulance, ekspedisi, sosial car, dan berbagai kebutuhan lainnya.