Produsen asal Jepang itu juga mencoba menarik para pecinta mobil dengan melahirkan kembali Toyota AE86 yang menggunakan mesin berbahan bakar hidrogen. Ini untuk membuktikan bahwa untuk mencapai netralitas karbon bukan hanya mobil listrik murni.
Bukan tidak mengikuti tren, Toyota juga memiliki mobil listrik murni yang sudah dipasarkan di berbagai negara, yakni bZ4X. Namun, sejauh ini penjualannya tidak seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
Kendati begitu, Toyota memiliki teknologi kendaraan listrik yang menjanjikan. Teknologi baterai solid-state Toyota diyakini dapat mencapai 1.200 km dalam sekali pengisian, dengan waktu pengisian hanya 10 menit. Namun, teknologi ini diperkirakan baru siap pada 2027.
Toyota juga bergabung dengan merek asal Eropa, seperti Porsche dalam mengembangkan teknologi untuk menjaga mobil ICE tetap hidup di tengah lautan kendaraan listrik. “Masa depan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama! Saya ingin membangun masa depan bersama semua pecinta mobil! Mari kita bangun masa depan bersama!,” ujar Toyoda.