JAKARTA, iNews.id - Teknologi hybrid semakin populer di masyarakat Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah kendaraan semi elektrik tersebut di pasar Tanah Air.
Suzuki mencatat selama 14 bulan terakhir pada Mei 2022-Juli 2023, jumlah pengguna mobil Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) mencapai 12.993 unit. Teknologi ini dibenamkan pada model All New Ertiga, Grand Vitara dan New XL7 Hybrid, yang dipamerkan dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Asst to Dept Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Hariadi menerangkan teknologi SHVS yang saat ini sudah ada pada beberapa unit Suzuki merupakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap kendaraan efisien dan ramah lingkungan. Perawatannya secara umum tidak sulit sama dengan mobil bensin.
“Mobil hybrid mudah dalam penggunaan maupun perawatan, dan secara biaya t tergolong terjangkau dan tidak berbeda dari model sebelumnya. Sebagai contoh total biaya perawatan rutin All New Ertiga Hybrid dan New XL7 Hybrid selama 5 tahun berkisar Rp6 jutaan,” ujarnya di GIIAS 2023.
Dia menjelaskan konsep dasar pada teknologi SHVS terbentuk dari penggunaan mesin pembakaran internal dengan penyematan Integrated Starter Generator (ISG) dan Lithium-Ion Battery. ISG memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai motor dan generator, sehingga dapat memberikan acceleration assist saat diperlukan dan dapat mengembalikan energi listrik secara otomatis saat deselerasi.
"Sementara Lithium-Ion Battery berfungsi menyimpan energi listrik yang digunakan saat mesin membutuhkan dukungan tenaga maupun menjalankan berbagai perangkat kelistrikan saat mobil digunakan," kata Hariadi.
Dia menerangkan komponen-komponen pada teknologi SHVS memerlukan perawatan yang harus diperhatikan untuk menjaga kinerja dan tidak mengalami kerusakan. Berikut cara merawat mobil hybrid agar tetap berfungsi dengan baik:
1. Perawatan Rutin
Perawatan berkala di bengkel resmi baik mobil hybrid maupun konvensional sampai 50.000 km sangat penting. Selain untuk menjaga garansi, mobil ditangani tenaga ahli yang memiliki sertifikasi, hingga pengecekan sebanyak standar 23 item.
"Adanya teknisi tersertifikasi, proses perawatan dilakukan dengan tepat sehingga mampu menjaga kinerja mesin agar tetap optimal," ujar Hariadi.