Perusahaan memastikan unit pertama yang masuk Indonesia akan berstatus CBU dari Korea Selatan, sebelum mempertimbangkan opsi produksi lokal untuk menekan harga pada 2026. Ioniq 9 akan menjadi pesaing berat Kia EV9, BMW iX, hingga Mercedes EQB.
Mobil ini dibangun di atas platform E-GMP (Electric Global Modular Platform) yang memungkinkan pengisian daya super cepat berkat teknologi 800 volt. Melalui Connected Car Navigation Cockpit (ccNC) generasi terbaru, Ioniq 9 menawarkan fitur digital canggih seperti pengenalan suara berbasis AI, konektivitas tinggi, dan sistem navigasi pintar yang dapat diperbarui secara daring.
Kehadiran Ioniq 9 tak hanya mencuri perhatian publik, tapi juga menuai pengakuan global. SUV ini berhasil memukau juri independen GCOTY (German Car of the Year) berkat desain elegan, efisiensi tinggi, serta teknologi pengisian cepat yang inovatif.
“Kami sungguh merasa terhormat melihat mobil listrik kami mendapatkan penghargaan bergengsi ini segera setelah debutnya di Eropa. Sebagai mobil listrik unggulan kami, IONIQ 9 mencerminkan nilai-nilai desain inovatif, pola pikir progresif, dan komitmen terhadap mobilitas berkelanjutan yang berpusat pada manusia,” ujar Xavier Martinet, Presiden dan CEO Hyundai Motor Europe.
Sebelumnya, Hyundai sempat memperkenal konsep mobil Hyundai Ioniq 9 di ajang IIMS. Kombinasi teknologi mutakhir, desain premium, serta efisiensi tinggi, SUV ini berpotensi tolok ukur baru di segmen kendaraan listrik besar di Tanah Air.