“Kami ingin tumbuh bersama para mitra dan bersama menciptakan ekosistem industri otomotif Indonesia yang lebih kuat. Kami sangat bangga telah berhasil meningkatkan kapabilitas R&D para pemasok lewat program ini dan berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan berkelanjutan,” kata Lee dalam siaran pers.
Program kali ini terdiri dari 3 materi utama, yaitu pengetahuan desain, edukasi evaluasi material, dan pelatihan desain CATIA. Nantinya, para pemasok akan diberikan pelatihan dalam kelas, kunjungan ke laboratorium, serta praktikum komputer untuk desain CATIA.
Rangkaian pelatihan ini secara umum juga bertujuan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri dari produk-produk HMMI termasuk kendaraan listrik. Mengingat Hyundai merupakan produsen pertama yang merakit mobil listrik di Indonesia.
Pelatihan yang digelar di Hyundai Mobility Innovation Center (MIC), dilengkapi MS Lab dengan total 70 perlengkapan evaluasi pengujian. Tak cuma itu, MIC juga dilengkapi Engine Durability Test Lab yang terdiri dari 13 perlengkapan pengujian mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI untuk pengetesan durabilitas hingga 300 jam.
Fungsi utama fasilitas ini adalah untuk mengembangkan produk-produk komponen dan suku cadang yang sesuai untuk Asia Tenggara dan perusahaan lokal dalam mengembangkan verifikasi suku cadang.
Hyundai Mobility Innovation Center juga menyediakan ruangan Lab EV/Kolaborasi untuk mendukung Industri EV Indonesia dengan menggandeng perguruan tinggi dan perusahaan otomotif Indonesia, AP Quality Center, workshop kendaraan, serta ruang serbaguna.