Berdasarkan penuturan sumber, platform tersebut dikembangkan dengan asumsi perlu menjual sekitar 3,5 juta EV per tahun. Itu sekitar sepertiga dari keseluruhan angka penjualan kendaraan saat ini.
Platform e-TNGA dirancang agar EV dapat dibangun di jalur perakitan Toyota bersamaan mobil bensin dan hibrida. Sebuah kompromi untuk menghadirkan inovasi jalur produksi di pabrik yang diakui oleh para insinyur Toyota sebagai kunci kekuatan Tesla.
Sementara itu, Wakil Presiden Toyota Australia untuk operasi penjualan, pemasaran, dan waralaba Sean Hanley baru-baru ini mengatakan kepada CarsGuide perusahaan tetap berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungannya.
“Tugas kami adalah mengurangi jejak karbon kami. Hebatnya, tidak ada perusahaan mobil di dunia saat ini yang tidak ingin mengatakan bahwa kita harus mengurangi jejak karbon kita, tidak satu pun. Begitu pula dengan kami,” kata Hanley seperti dikutip dari CarsGuide.
Perubahan strategi EV Toyota datang tidak lama setelah CEO Tesla, Elon Musk mengumumkan bahwa merek tersebut fokus pada pengembangan platform untuk membuat mobil entry level yang bisa mencapai setengah harga Model 3 dan Model Y.