Kekurangan
1. Stasiun pengisian listrik belum banyak
Inilah yang membuat masyarakat Indonesia ragu meminang mobil listrik. Pasalnya belum tersebar luas stasiun pengisiam bahan bakar khusus EV di Indonesia. Maka dari itu apabila ingin berkendara jauh seperti roadtrip maupun touring akan menjadi beban pikiran. Stasiun pengisian bahan bakar hanya tersebar dan mendominasi pada beberapa mall di kota besar Indonesia seperti Jakarta dan Tangerang. Saat ini update terbaru menjelaskan bahwa sebanyak terdapat 31 stasiun pengisian bahan bakar listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Harga baterai mahal
Dari segi perawatan mobil listrik unggul ketimbang mobil konvensional. Pasalnya mobil listrik minim perawatan secara berkala. Namun terdapat mimpi buruk bagi pengguna mobil listrik bila penyimpan daya listrik alias baterai mulai rusak. Jika itu terjadi maka butuh biaya yang tidak sedikit. Belum lagi tersedianya part yang indent dan tidak tersedia yang mengharuskan untuk menunggu lama apabila terjadi kerusakan.
3. Pengecasan masih lama
Ini juga kerap menjadi pertanyaan banyak masyarakat ketika ingin beralih ke mobil yang ramah lingkungan, yakni mengenai saol pengisian daya yang lama. Pasalnya pengisian yang dilakukan kerap membutuhkan waktu cukup lama yang tentu tidak efisien dari segi waktu. Berbeda dengan mobil konvensional yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mengisi tangki bahan bakar dari nol hingga penuh.
4. Harga lebih mahal
Harga mobil listrik masih terlalu mahal. Faktor tersebut menjadi salah satu alasan konsumen mengurungkan membeli mobil listrik. Saat ini rata-rata harga mobil listrik termurah di Indonesia sekitar Rp600 jutaan.