Di sisi lain, penjualan di Eropa menurun karena adanya penurunan ekspor kendaraan subkompak disebabkan penghentian sementara produksi di Kia AutoLand Gwangmyeong, Korea Selatan yang sedang meningkatkan fasilitasnya untuk memproduksi kendaraan listrik.
Perkembangan bisnis Kia pada semester pertama 2024 mencakup penjualan global sebanyak 1.555.697 unit, turun 1,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pendapatan kotor sebesar 53,78 triliun won, naik 7,7 persen dari tahun sebelumnya.
Laba operasional mencapai 7,07 triliun won, naik 12,6 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih sebesar 5,77 triliun won, naik 16,8 persen dari tahun sebelumnya. Terlepas dari penjualan global, Kia berhasil mencapai hasil bisnis per semester tertinggi yang pernah ada.
Kendaraan Listrik
Pada kuartal kedua 2024, Kia mencatat penjualan ritel global sebanyak 162.000 unit kendaraan listrik, termasuk kendaraan hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan kendaraan listrik (BEV), naik 8,3 persen dari tahun sebelumnya. Terlepas dari fase adopsi EV secara global, Kia mencatat peningkatan penjualan untuk model HEV dan kendaraan listrik murni unggulannya, EV9.
Peningkatan ini didorong permintaan tinggi kendaraan hybrid dengan penjualan sebanyak 89.000 unit, naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan kendaraan listrik meningkat 21,8 persen menjadi 54.000 unit. Sedangkan, penjualan plug-in hybrid turun 15,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 20.000 unit.
Di Korea Selatan, penjualan kendaraan listrik menyumbang sekitar 40 persen dari penjualan kendaraan per kuartal, diikuti Eropa Barat dengan proporsi 38,6 persen dan Amerika Serikat 17,9 persen.