Kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi secara konstan meningkatkan risiko potensi menabrak dan melindas objek tajam di jalan tol juga lebih besar, sehingga memicu pecah ban. Untuk kendaraan niaga disarankan menggunakan jalur paling kiri atau jalur lambat, dengan kecepatan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku.
Bagaimana jika memgalami pecah ban di jalan? Ahmad menerangkan, pertama, usahakan jangan panik dan tetap tenang agar pengendara bisa tetap konsentrasi.
“Jangan menginjak rem sekaligus saat kondisi ban pecah, karena beban kendaraan akan bertumpu pada ban yang pecah. Hal ini dapat berakibat fatal karena berkurangnya daya cengkeram dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali atau tergelincir,” ujar Ahmad.
Kedua, pegang kendali setir dengan posisi tangan di arah jarum jam 3 dan 9. Kemudian, secara perlahan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol.
“Segera nyalakan lampu hazard untuk memberikan tanda bagi pengemudi lain kendaraan Anda mengalami gangguan, sehingga mereka akan menjaga jarak aman.” kata Ahmad.
Terakhir, jangan membelokkan kemudi ke arah berlawanan dari posisi ban yang pecah, karena dapat menyebabkan kendaraan terguling. Saat ban belakang pecah, biasanya lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan pecah ban depan, karena ban depan yang masih berfungsi tetap menjadi tumpuan arah kemudi.